Latest Movie :

Mahasiswa dan tanggung jawab sosial di dunia kampus

Berbicara tentang mahasiswa tidak akan lepas dengan kampus yang menjadi tempat para mahasiswa kuliah atau menimba ilmu.mahasiswa dengan segala aktifitasnya, memang unik dan menjadi daya tarik tersendiri untuk selalu dikaji dan dipahami. Sebagai kaum terdidik, mahasiswa adalah kaum yang mempunyai kebebasan dalam pikiran tanpa harus ada batasan-batasan yang dapat mengekang pertumbuhan otaknya dalam memproduksi pemikiran-pemikiran, dan sifat idealis adalah ciri yang paling menonjol dari mahluk yang bernama mahasiswa.
Se belum kita membahas terlalu jauh tentang mahasiswa dan tanggung jawab sosial, kita harus terlebih dahulu mengetahui  makna dari pembahasan kita. Kata mahasiswa berasal dari dua kata yaitu “maha dan siswa “, yang dapat diartikan siswa yang ter atau yang paling, atau mudahnya adalah siswa atau orang  yang belajar di perguruan tinggi, sedangkan kata “tanggung jawab” berarti kewajiban yang diemban untuk dilaksanakan, dan kata sosial berarti merujuk pada masyarakat atau orang banyak.
Bila ketiga kata tersebut dijadikan satu maka dapat diartikan “ orang yang belajar di perguruan tinggi yang mempunyai kewajiban yang harus dijalankan  yang berhubungan dengan sosial kemasyarakatan, jika berada dilingkungan kampus maka yang menjadi masyarakat sosial adalah warga kampus, dalam hal ini adalah mahasiswa, dosen, birokrasi kampus dan segala yang berhubungan dengan kampus, baik itu organisasi intra maupun ekstra yang berada di kampus.
Sebagai kaum terdidik, mahasiswa harus peka  dan dapat merasakan keadaan sosial yang ada di kampus. Bagaimana keadaan lingkungan kampus, bagaimana pola atau gerakan organisasi intra maupun ekstra kampus, bagaimana keadaan birokrasi kampus, bagaimana karakter atau tipologi dari kampus, dan harus bisa memetakan tipe-tipe mahasiswa serta menganalisis dinamika dan perkembangan kampus.
Tak kalah menarik untuk dikaji adalah bagaimana sistem pembelajaran yang ada di kampus. Apakah masih menggunakan sistem pembelajaran Paedagogy (sistem pembelajaran anak kecil) ataukah sudah menggunakan sistem pembelajaran Andragogy (sistem pembelajaran orang dewasa), yang mana dalam pembelajarannya dosen adalah fasilitator dan teman belajar atau diskusi bagi mahasiswa, dosen bukan sumber utama dari ilmu, akan tetapi semua yang ikut terlibat di dalamnya adalah sumber ilmu, baik itu mahasiswa maupun dosen. Dalam arti bahwa, pertanyaan dan sanggahan dari mahasiswa juga merupakan ilmu dan dosen memberikan kebebasan bagi mahasiswanya untuk berdialektika, bukan mendominasi jalannya pembelajaran.

Perhatian mahasiswa juga harus tertuju pada birokrasi kampus, karena pengelolaan birokrasi kampus juga berpengaruh besar terhadap perkembangan keilmuan dan intelektualitas mahasiswa. Kenyamanan dalam kebebasan berfikir, berbicara, berinteraksi, berdiskusi, dan melakukan kegiatan juga sangat berpengaruh terhadap perkembangan intelektual mahasiswa. Bisa diibaratkan kampus adalah sebuah miniatur negara, dan kampus juga dapat menjadi “kawah Condrodimuko” untuk menggembleng mahasiswa sebelum mahasiswa benar-benar terjun ke masyarakat atau menjadi pejabat negara. Oleh sebab itu, kampus mempunyai peran vital dalam mencetak generasi penerus bangsa, dan kualitas lulusan kampus tersebut juga mencerminkan bagaimana pengelolaan kampus tersebut.
Share this article :

Posting Komentar

 
Support : Creating Website | Johny Template | Mas Template
Copyright © 2011. GAUNG PERGERAKAN - All Rights Reserved
Template Created by Creating Website Published by Mas Template
Proudly powered by Blogger